Perpisahan adalah hal yang paling menyedihkan, namun hal itu tak bisa di hindari dalam kehidupan. Semua manusia tahu hal itu akan terjadi, namun tetaplah melakukan pertemuan untuk menemui perpisahan.
Tik tak tik tak. Angin lembut menerpa lonceng angin bervisualisasi kucing gendut, menciptakan gemercik halus yang indah. Rintik hujan membasahi bumi membuat tanah-tanah menjadi basah tak terkendali.
Laut itu begitu dalam, langit itu begitu tinggi, Kamboja itu tak dalam dan tak tinggi. Begitu mudah untuk digapai namun terlalu malu untuk melompat. Kamboja yang berhamburan tak seindah yang ada di tangkainya.
Merenung terdiam melihat Kamboja "Kamboja, Kamboja tidak kah kamu mau menghampiri ku?" Kamboja itu berwarna indah dengan kelopak yang lembut dan wangi nya memabukkan.
Melihat orang-orang berupaya melompat dan memanjat pohon Kamboja, itu terlihat konyol. Mereka tampak merayu untuk mengambil bunga itu namun sang Kamboja masih saja terdiam.
Apakah dia juga harus melompat untuk mengambil Kamboja? Ah tidak lompatnya terlalu kecil bahkan tidak bisah memanjat. Kamboja itu pasti tidak akan tertarik padanya.
Ragu.
Dia melompat setinggi mungkin namun Kamboja itu tak kunjung digenggamannya "Kamboja, Kamboja apakah aku tidak semenarik itu?" Suaranya begitu lembut bertanya seperti cicitan burung Lovebird di bulan birahinya.
Dia melompat sekali lagi dan akhirnya mendapatkan sekuntum bunga Kamboja itu. Didekatkannya Kamboja ke indera penciumannya merasakan wangi lembut Kamboja yang menggodanya selama ini.
Dia membawa Kamboja itu pulang, namun dipertengahan jalan Kamboja itu layu. Dahinya mengernyit "Kamboja Kamboja kenapa kamu meninggalkan ku? " Kamboja layu itu terbang dibawa angin dan tak pernah kembali.
Bagaimana sebuah kisah bila berakhir d engan tragis? Bagaimana bila sebuah kisah berakhir dengan bahagia? Hah? Siapa peduli hidup akan berjalan, kepergian mu dan kedatangan mu tak akan di pedulikan. Kalian adalah pemeran utama ditiap kisah kalian sendiri bukan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar